Jumat, 30 April 2010

Bisakah robot menggantikan posisi manusia?

Nampaknya pertanyaan tersebut bukan lagi menjadi momok bagi kita di era teknologi sekarang ini. Ya, mungkin saja posisi manusia di dunia ini tergantikan oleh hadirnya teknologi super canggih yang manusia ciptakan sendiri. Robot salah satunya.
Manusia membuat sebuah mesin cerdas yang bertujuan untuk membantu pekerjaan-pekerjaan yang sulit dan mempermudah berjalannya segala aktivitas manusia. Mulai dari pekerjaan yang berat, seperti merakit mobil, mengangkat barang, sampai pada pekerjaan yang ringan, seperti membersihkan rumah atau sekedar menghibur kita.
nih kalau penasaran..

Kenyataannya, salah satu sekolah dasar di Jepang sudah memakai robot pengajar untuk menjadi guru di salah satu kelasnya. Robot itu bisa mengajar berbagai mata pelajaran dan berinteraksi aktif dengan murid-muridnya. Mungkin saja nanti lambat laun peran guru dapat tergantikan sepenuhnya oleh robot.

Selain itu di negeri Paman Sam sudah mulai dibuat robot pembantu rumah tangga yang dapat mengerjakan semua pekerjaan rumah. Mulai dari membersihkan lantai, membuat kopi, sampai pada robot anjing penjaga rumah.
Bahkan di London telah dilakukan operasi jantung pertama kali di dunia yang dilakukan oleh sebuah robot.
Lain lagi bagi dunia militer. robot digunakan untuk menjinakkan bom. Kalau ini memang jelas alasan dan tujuannya..karena memang untuk meminimalisir korban manusia yang terjadi.

Teknologi-teknologi seperti ini yang kita khawatirkan dapat benar-benar menggantikan posisi manusia dalam melakukan pekerjaannya.
Memangnya apa sih kelebihan robot sehingga bisa menggantikan pekerjaan-pekerjaan kita?

Tentunya kita memang sangat terbantu dengan adanya teknologi ini, tetapi hanya untuk beberapa pekerjaan saja. Robot memang memiliki pemrosesan data yang lebih cepat dibandingkan otak manusia, sehingga untuk melakukan pekerjaan hitungan jelas robot lebih menang ketimbang manusia. Akan tetapi tidak selamanya pekerjaan itu selalu berkaitan dengan hitung-hitungan atau pemrosesan data saja. Bagaimana tentang sebuah pekerjaan dimana membutuhkan perasaan, insting, dan pengalaman seperti layaknya seorang Psikolog, budayawan, politikus, dan semacamnya?
tentunya hal tersbut sulit untuk dilakukan oleh sebuah mesin.

untuk beberapa hal memang sangat memungkinkan untuk posisi manusia tergantikan oleh teknologi robot, tetapi untuk menggantikan keseluruhan tugas-tugas manusia,sebuah kemungkinan dapat saja terjadi, walaupun kemungkinan itu kecil, bukan?

Hal ini sangat mungkin berkembang untuk nantinya menjadi robot yang lebih fleksibel dan lebih bisa mengerjakan apa saja yang manusia inginkan.

Minggu, 21 Maret 2010

Efektifkah metode pembelajaran E-Learning saat ini?

Senin, 02 November 2009 21:13
Kapanlagi.com - Metode pembelajaran e-learning dengan menggunakan standarisasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) membantu meningkatkan mutu pendidikan, khususnya di tingkat perguruan tinggi di Papua.
"KBK yang diterapkan dengan e-learning ini tentunya harus mengacu pada standarisasi pendidikan secara nasional," kata Dosen Teknik Informatika, USTJ, Suaib Halim,MT di Jayapura, Senin.

Dewasa ini metode pembelajaran E-Learning begitu pesat kemajuannya, khususnya di dalam negeri. E-learning dimanfaatkan mulai dari tingkat pendidikan dasar sampai ke pendidikan kuliah, bahkan sampai ke dunia kerja.

Sebelumnya, pengertian dari E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. E-Learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas. E-Learning ini juga dapat melalui media CD atau DVD, jadi pembelajar tidak harus selalu terhubung dengan internet.

Dengan E-Learning kita dapat belajar melalui jarak jauh, yang berarti lebih menghemat waktu dan biaya. Banyak keuntungan yang dapat kita ambil dari metode pembelajaran e-learning ini. Murid atau siswa dapat lebih memanfaatkan waktu guna memaksimalkan hasil pembelajaran E-Learning, tidak harus terpaku belajar di kelas.

Akan tetapi tidak selalu E-Learning mendatangkan efek positif. E-Learning cenderung membuat antara pengajar dan pembelajar tidak bertemu dan bertatap mata. Hal ini membuat interaksi antar dosen dan mahasiswa (misalnya) kurang efektif dilihat dari segi sikap dan perilaku. Hal ini membuat pengajar sama sekali tidak mengenal pembelajar secara intim / intrapersonal. Dengan adanya interaksi antara kedua pihak, cenderung terciptanya sebuah kondisi belajar yang aktif, kontak mata, dan bisa menimbulkan semangat / motivasi, baik bagi pengajar ataupun pembelajarnya. Terkadang aktivitas belajar justru lebih efektif dimana pengajar dapat mengawasi murid, membimbing secara langsung, 4 mata, memberi tugas di kelas dan langsung dikumpulkan.

Kamis, 6 November 2008 - 13:45 wib, OKEZONE.COM, SURABAYA - Proses pembelajaran e-learning atau pembelajaran virtual yang mulai populer di Indonesia ternyata tidak disukai para pendidik di Jepang. Negara maju seperti Jepang malah suka pembelajaran dilakukan dengan sistem kelas.

Staf pengajar Kumamoto University Jepang Prof Toshihiro Kita menuturkan, e-learning di Jepang saat ini hanya berupa alat bantu bagi dosen dan mahasiswa. "Belum dapat menggantikan sistem kelas biasa. Makanya kami masih percaya sistem pembelajaran di kelas lebih mengena," ujar Toshihiro ketika ditemu dalam Kumamoto Forum di Auditorium PascasarjanaITS.

Di negara maju seperti Jepang saja, E-Learning tidak begitu populer dibanding disini. Disebutkan diatas bahwa bagi Prof Toshihiro pembelajaran dikelas lebih efektif dibanding E-Learning. E-Learning hanya media pelengkap saja.
Yah pada intinya, kita dapat melihat E-Learning sebagai suatu metode pembelajaran yang cukup efektif, namun belum bisa menggantikan sepenuhnya metode pembelajaran di kelas. Kelebihan maupun kekurangannya adalah persepsi masing-masing kita yang melihatnya.
Semoga bermanfaat....


sumber :
http://kampus.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/11/06/65/161325/65/e-learning-tak-populer-di-jepang
http://www.kapanlagi.com/h/e-learning-tingkatkan-mutu-pendidikan-perguruan-tinggi-papua.html
http://elearning.gunadarma.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id=13

Selasa, 16 Maret 2010

Facebook tidak sebatas berkomunikasi saja

Dewasa ini perkembangan situs jejaring sosial Facebook menunjukkan angka yang cukup signifikan. Sekarang bukan lagi anak-anak muda yang memakainya, namun sudah mulai merambah ke pengguna usia yang lebih tua. Dalam arti Facebook saat ini sudah bukan barang baru lagi untuk orang-orang seperti karyawan kantor, pengusaha, artis, bahkan sampai pada orang tua. Hal ini tentunya mempunyai latar belakang yang berbeda bagi masing-masing usia pengguna.

Bagi anak-anak muda, Facebook cenderung sebagai media komunikasi sesama teman sekolah, teman kampus, ataupun teman yang sudah lama tidak bertemu. Mungkin kebutuhan pokok pada pengguna di rentang usia tersebut hanyalah sebatas perhatian dan komunikasi saja. Tetapi bagi pengguna di usia dewasa ke atas, Facebook tidak hanya sangat membantu guna berkomunikasi kepada teman atau kerabat saja. Sebagai contoh, orang tua yang mempunyai akun Facebook dan terdaftar sebagai teman di akun Facebook anaknya, ia akan bisa mengetahui dan memantau update status anaknya, memantau berbagai isi dari dinding akunnya, juga dapat mengetahui teman-temannya, sehingga jika sewaktu-waktu terdapat hal yang mencurigakan pada akun anaknya tersebut, orang tua dapat melakukan tindakan preventif sebelumnya. Hal tersebut tentunya sangat membantu pihak orangtua dalam mengawasi anaknya bukan?

Lain orangtua, lain pula bagi pengguna Facebook di kalangan karyawan kantor ataupun pedagang dan pengusaha. Bagi sebagian dari mereka, Facebook digunakan untuk melakukan transaksi perdagangan. Bagi mereka Facebook ini digunakan sebagai media untuk memamerkan barang dagangannya, menawarkan harga, dan bernegoisasi dengan penjual sesama pengguna Facebook.
Ini contohnya....


Saat ini Facebook bukan hanya menjadi media komunikasi saja, melainkan dapat menjadi media pengawasan orang tua dan media melakukan berbagai transaksi perdagangan. Tentunya hal-hal tersebut berdampak positif bagi mereka yang merasakan manfaatnya.

Rabu, 06 Januari 2010

Acer Aspire 4736-661G16Mn vs HP Compaq 510

Beberapa hari yang lalu saya pergi ke salah satu pusat perbelanjaan di Tangerang dalam rangka menemani teman mencari notebook untuknya. Sebut saja IA (nama disamarkan—kaya maling aja..heee..:D) meminta tolong untuk mencari referensi notebook / laptop dengan spek yang bagus. Sesampainya disana kami langsung muter-muter keliling mall melihat-lihat laptop dengan berbagai spek yang dipajang. Ada Acer, Sony Vaio, HP, Toshiba,dan lainnya. Sampai di salah satu toko, kami tertarik untuk masuk ke dalam dan melihat-lihat lebih jauh. Disitu ada laptop Acer dan HP saja yang dipajang. Kami melihat-lihat sejenak sambil membandingkan spek laptop yang satu dengan yang lainnya berdasarkan budget yang teman saya punya. Saya tertarik melihat Acer Aspire 4736-661G16Mn, disitu tertera harga 599 dolar dengan kurs rupiah saat itu Rp. 9490,-. Jika dikalikan berarti harganya sekitar 5,7 jutaan. Dengan spek yang lumayan bagus, Intel Core 2 Duo T6600, 1 GB RAM, dan HDD 160 GB dengan clock speed 2,2 GHz. Memang sengaja kami cari laptop yang prosesornya sudah core 2 duo. Baru saja memindahkan pandangan mata ke stand sebelahnya (HP), saya melihat HP Compaq 510 dengan banderol 579 dolar, atau sekitar 5,5 jutaan dengan spek beda tipis dengan Acer yang tadi, yaitu prosesor Intel Core 2 Duo T5870, 1 GB, dan HDD 160 GB dengan clock speed 2,0 GHz. Selebihnya, seperti Wifi, Card Reader, dan DVD-RW sama secara keseluruhan. Sesaat kami berunding berdua, sebenarnya mana yang ‘lebih bagus’ secara keseluruhan dari keduanya (maksudnya dari segi budget juga..:D). Kalau dilihat dari budget sih, mendingan HP saja, lalu kalau begitu apa dong kelebihan dari Acer sendiri?

Hmmmm...daripada kami sibuk berdiskusi berdua untuk menjawab pertanyaan tersebut, mendingan tanya langsung saja sama penjualnya. Setelah kami mengeluarkan berbagai pertanyaan yang terkait tersebut, mulailah ‘mas-mas’ penjualnya menjawab dengan lantang dan muka penuh harapan (harapan agar kami benar-benar membeli laptopnya..heee..), katanya begini “kalau dari brand, sudah jelas HP lebih bagus mas..HP itu kan produk Amerika (sekalipun dirakit di Cina),tetapi pemasaran mereka yang paling besar meliputi negara-negara Amerika tentunya dan Eropa, sedangkan Acer yang berasal dari Taiwan pemasaran terbesar hanya di negara-negara Asia saja. Untuk region Asia Acer sudah terbilang sangat bagus kok mas..”. Memang statemen tersebut cukup berpengaruh kepada kami, suatu produk dapat dilihat kualitasnya dari ruang lingkup pemasarannya yang sangat luas, hal tersebut bisa mengindikasikan kalau memang produk itu mendapat kepercayaan yang bagus dari masyarakat. Itu kalau dari segi brand atau merek. Nah..kalau dilihat dari segi performa speknya sendiri, ‘mas-mas’ tersebut menambahkan, Acer sedikit lebih baik mempunyai prosesor dan clock speednya. Acer sudah memakai Intel Core 2 Duo seri T6000, sedangkan HP masih memakai seri T5000. Sebenarnya hal tersebut tidak begitu berpengaruh dalam kualitas kinerjanya, karena di segmen Core 2 Duo seri T5000 dan T6000 ada di jajaran yang sama lanjutnya lagi. Yah,memang masing-masing pabrikan mempunyai strategi pemasarannya masing-masing. Ada juga yang masih memakai Intel Dual Core dibanderol diatas 6 juta. Lalu kami harus memilih yang mana dong?

Sebagai penjual yang baik hati dan murah senyum, akhirnya dia mengeluarkan jurus pamungkasnya. “sebenarnya dua-duanya bagus kok mas, kelebihan dari masing-masing laptop pun relatif. Terserah mas aja, melihat kelebihan-kelebihan itu dari segi mana, apakah dari segi brand-nya, atau dari spek-speknya, atau dari obrolan-obrolan teman dan persepsi mas sendiri...”

Wokelah kalau begitu....

Jumat, 20 November 2009

tugas 2

FACEBOOK BAGI KAUM REMAJA


Fenomena facebok kini kian meluas. Target pasar yang paling empuk adalah kaum remaja. Bagaimana tidak, facebook merupakan sarana berkomunikasi yang sangat atraktif ditengah-tengah pola hidup remaja metropolis. Facebook kini bukan hanya sekedar wadah untuk berkomunikasi saja, melainkan lebih menjadi wadah untuk saling unjuk gengsi dan mencari perhatian. Tetapi tentunya jangan langsung diasumsikan negatif, justru lebih banyak sisi positif yang dapat kita ambil. Contohnya saja begini, seorang anak SMA akan merasa ‘kurang gaul’ jika ia belum punya akun facebook . Hal tersebut terbukti dengan tingginya kebutuhan mereka akan pertemanan dan pola hidup masing-masing pergaulan dari mereka itu. Remaja SMA cenderung akan lebih senang jika ia bisa menjadi pusat perhatian, salah satunya dengan sarana facebook ini. Lewat facebook (update status), mereka dapat menunjukkan aktifitas apa yang sedang dilakukan sekarang, emosi apa yang sedang dirasakan sekarang, meng-upload foto terbaru, ataupun hal-hal lain sebagainya. Hal tersebut tentunya akan tampil di beranda facebook teman-teman mereka, dan hanya satu yang notabene mereka harapkan. Sebuah respon. Hal itulah yang membuat mereka makin keranjingan situs jejaring social ini. Dengan adanya respon, mereka merasa diakui, merasakan self esteem yang sederajat, dan merasa dibutuhkan. Sangat pas sekali bagi kalangan usia dimana kebutuhan-kebutuhan mereka akan pertemanan, cinta, pengakuan social, dan sebagainya dapat segera terlengkapi hanya dengan sentuhan jari di handphone (maksudnya login facebook via handphone). Bagi mereka, hal tersebut menimbulkan dampak yang sangat positif bukan?

Memang kejadian tersebut adalah indikasi mulainya kaum remaja kecanduan (atau bahkan sudah kecanduan) oleh facebook. Menurut seorang psikolog di Amerika, jika anda segera mengaktifkan koneksi internet pada handphome begitu anda lepas dari komputer (yang terkoneksi internet), maka itu adalah tanda bahwa anda telah kecanduan internet. Dampak facebook ini bagi mereka (kaum remaja) dalam jangka waktu pendek memang sangat positif, tetapi untuk jagka waktu panjangnya tetap akan ada dampak negatif yang ditimbulkan. Facebook tanpa disadari telah memakan waktu, tenaga, dan biaya mereka. Jika hal tersebut terakumulasi dalam suatu kurun waktu tertentu, barulah mereka dapat merasakan dampak negatifnya. Seperti mulai borosnya pemakaian uang jajan hanya untuk ber-facebook di warnet atau beli pulsa agar bisa online via mobile, mulai tersitanya waktu belajar mereka, baik itu dirumah ataupun di sekolah, akhirnya berdampak pula pada hasil prestasi mereka.

Pada dasarnya facebook adalah salah satu wadah-sarana komunikasi ternyaman bagi kaum remaja. Apabila facebook ini menimbulkan banyak efek samping, baik itu positif ataupun negatif bagi mereka, cobalah kita melihatnya dari berbagai sisi. Tentunya sebuah permasalahan --fenomena facebook ini contohnya—akan menimbulkan manfaat yang besar bagi kita apabila kita menyikapinya dengan bijak.

Sumber : www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?=14069

Minggu, 11 Oktober 2009

tugas 1

PENGARUH INTERNET BAGI GAYA HIDUP MASYARAKAT MODERN

Dalam 1 dasawarsa terakhir, teknologi informasi mengalami perkembangan yang sangat pesat sekali. Tak pernah dibayangkan beberapa tahun yang lalu jika hasil sumber daya manusia kita dapat mengubah begitu banyak tatanan kehidupan masyarakat, baik itu di kota maupun di desa tentunya. Semua lapisan masyarakat mengalami dampak dari revolusi teknologi ini, dan mereka pun menyambutnya dengan amat sangat baik. Bagaimana tidak, dulu jika mereka ingin berkomunikasi dengan kerabat atau saudara yang letaknya diluar kota mau tak mau harus menggunakan surat via pos. Dahulu telepon itu barang yang sangat ekslusif, hanya orang-orang kalangan tertentu saja yang dapat memilikinya. Tetapi sekarang, dengan hitungan detik atau bahkan seper sekian detik, masyrakat dapat berkomunikasi dengan orang yang letaknya diluar negri sekalipun, entah itu via telepon ataupun surat elektronik.
Inilah salah satu dampak yang sangat positif yang didapat masyarakat akibat perkembangan teknologi masa kini. Begitu banyak teknologi yang amat sangat membantu terciptanya kegiatan manusia yang efektif dan efisien. Ya memang itulah tujuan diciptakannya teknologi bukan, untuk mempermudah kegiatan dan aktivitas manusia. Mulai dari teknologi pembangunan, teknologi di bidang industri, sampai pada teknologi di bidang informasi. Pada pembahasan saya kali ini akan menyinggung sejauh mana teknologi informasi mempengaruhi gaya hidup masyarakat masa kini.
Teknologi informasi itu memiliki berbagai macam jenis, contohnya seperti handphone yang kita miliki. Terkadang kita tak sadar betapa canggihnya seonggok barang yang ada di saku celana kita. Lewat handphone, hanya dengan memencet tombol saja kita sudah bisa berbicara dengan kerabat di lokasi nun jauh disana. Malah sekarang sudah ada handphone yang bisa memunculkan video penerimanya. Juga sekarang rata-rata semua handphone dapat mengakses layanan internet langsung, tanpa harus melalui komputer. Sungguh teknologi yang amat sangat membantu.

Teknologi Informasi : Internet
Dulu waktu saya masih duduk di bangku sekolah menengah pertama, sangatlah asing mendengar kata ‘internet’. Apa itu internet? Untuk apa itu internet? Komputer sekolah saja masih menggunakan OS DOS, bagaimana saya tidak bingung mendengar istilah baru ‘internet pada komputer’. Selang beberapa waktu saja, semua orang dari muda sampai tua bukan sudah tahu lagi apa itu internet, bahkan mereka sudah bisa mengoperasikan dan memanfaatkannya.
Saat ini, sungguh internet adalah alat paling praktis untuk menjelajah dunia. Bagaimana bisa? Sekarang semua informasi dapat didapatkan hanya dengan browsing di internet. Kalian mau tahu apa? Mau belajar, bisa, mau menambah wawasan umum, amat sangat bisa, melihat mode trend terbaru, berita, gosip, informasi apapun amat sangat mudah didapatkan lewat internet.
Anda percaya bahwa majalah Times di Amerika sana menganugerahkan penghargaan kepada kita semua? Percayalah, karena seperti yang dikatakan salah satu pengamat TI dalam seminarnya beberapa waktu lalu, KITA SEMUA:ANDA mendapat penghargaan Manusia Paling Berpengaruh dari majalah yang sangat terkenal tersebut. Mengagumkan bukan?
Internet begitu banyak membawa dampak kepada kita tentunya, baik itu positif maupun negatif. Internet adalah salah satu media dimana bermilyar-milyar informasi terekam setiap harinya, informasi-informasi tersebut berpindah-pindah dengan begitu cepatnya. Hal inilah yang sangat berpengaruh pada dampak yang dihasilkannya bagi masyarakat luas.
Tentunya kita semua tahu, lewat internet kita dapat menambah ilmu, dengan melihat perkembangan-perkembangan berita yang ada, juga dapat menambah teman-teman baru dan berkomunikasi dengan mereka lewat layanan situs jejaring sosial, atau bisa juga mendownload lagu-lagu atau video yang kita suka, atau sekedar streaming video-video atau film. Itupula yang menjadi masalah dalam pembahasan ini. Perilaku seseorang cenderung dapat berubah karena dampak yang diakibatkan oleh internet. Pasalnya seseorang dapat dengan begitu mudah terpengaruh dengan berbagai hal yang ada di internet, dan hal tersebut biasanya tanpa kita sadari.
Pengaruh inilah yang dapat berupa positif atau negatif. Misalkan saja fenomena facebook yang belum lama mewabah. Facebook tentunya sangat membantu kita untuk berkomunikasi dengan teman-teman lama, ataupun chatting. Hal inilah yang biasanya mempengaruhi gaya perilaku seseorang. Kecenderungan seseorang cukup tinggi dalam pemenuhan kebutuhan pertemanannya via facebook ini. Hal tersebut memang menguntungkan, menambah teman, berkomunikasi dengan mereka. Tetapi di satu sisi menimbulkan kemungkinan yang cukup besar pula bagi kehidupan sehari-hari mereka. Seperti mereka jadi lebih sering online ketimbang belajar / sekolah (bagi anak-anak sekolah misalnya). Malah beberapa waktu lalu sebuah koran ibukota memberitakan, hanya gara-gara ingin meng-update statusnya, seorang pemuda nekat mencuri laptop seorang yang sedang makan di restoran. Lokasinya saya lupa, tetapi yang jelas kejadian tersebut bukan di Indonesia. Begitu mewabahnya trend facebook di kalangan masyarakat sehingga dapat memicu perilaku positif ataupun negatif.
Dari internet kita bisa mencari informasi bagaimana perilaku hidup sehat, sehingga bagi masyarakat yang ingin merubahnya bisa langsung mengakses situs tersebut. Atau misalkan ingin mencari informasi tentang hobi-hobi tertentu. Perilaku dapat berubah bukan hanya karena faktor media pasif saja, justru media aktif lah yang sangat berpengaruh besar. Contohnya dengan melakukan komunikasi langsung dengan teman (chatting), secara tidak langsung merupakan perpindahan informasi dan pengaruh antar sesamanya. Kejadian tersebut dapat berupa hal-hal yang positif atau negatif bukan?
Bagi masyarakat kota, internet menjadi alat yang cukup vital penggunaannya dalam aktivitas mereka. Baik itu bagi yang bekerja, kuliah, sekolah, dan lainnya. Memang jelas gaya hidup seseorang dipengaruhi berbagai faktor, salah satunya lewat media internet ini. Maka dari itu sebaiknya kita pintar-pintar menyaring berbagai informasi yang kita dapat melalui internet. Baik itu pasif ataupun aktif. Jangan sampai dengan semakin majunya teknologi yang ada malah berbanding terbalik dengan perilaku moral kita. Bagi saya dampak baik dan buruknya adalah hal yang relatif. Segala hal tentunya memiliki kekurangan dan kelebihan, bagaimanapun juga kita harus melihatnya dari banyak sisi.

Sumber : aptel.depkominfo.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=62&Itemid=27

Rabu, 20 Mei 2009

hanya mengapa..

setiap orang punya kemungkinan yang BESAR untuk menjadi GILA!!!